Sex
Dengan Teman Kerja, Majikanku Yang Seksi, Binalnya Pacarku, Guruku Yang
Menggairahkan, dan sebagainya merupakan beberpa judul cerita dewasa. Sedangkan
cerita dewasa sendiri adalah sebuah cerita yang berisikan konten-konten
seksualitas bahkan pornografi. Cerita semacam itu memang cocok untuk orang
dewasa, namun alangkah jauh lebih baiknya tidak sama sekali.
“Menambah gairah ketika
berhubungan dengan pasangan agar lebih mesra” salah satu alasan seperti itu yang sering
keluar dari para pembaca cerita dewasa. Bahkan ada yang beralasan untuk
menambah pengetahuan, wawasan, dan variasi bercinta. Okelah, alasan apapun
tidak masalah jika itu benar-benar orang dewasa dan sudah mempuanyai pasangan
(menikah). Karena ingin tidaknya membaca cerita dewasa merupakan hak
masing-masing. Lalu bagaimana dengan mereka yang belum mempunyai pasangan?
Hemmmm............ bagaimana ya?
Peminat
atau pencari cerita dewasa sangatlah banyak bahkan cukup mengerihkan. Dengan di
mudahkannya pencarian informasi dan kian berkembangnya teknologi, orang-orang
gampang sekali mencari sesuatu yang mereka inginkan menggunakan smartphone,
laptop, atau komputer (asal terhubung dengan internet). Dari hal-hal yang wajar
hingga sesuatu yang tak wajar bahkan aneh mereka cari guna memuaskan rasa ingin
tahu / kepo-nya.
Teknologi
memang pisau tajam bermata dua. Tidak, akan tetapi pedang yang sangat tajam
bermata dua (atau bahkan lebih). Menyadari betapa besarnya pengaruh teknologi
terhadap perkembangn zaman, sudah semestinya kita selaku pengguna teknologi
menggunakannya dengan bijak. Jangan sampai teknologi yang bagaikan pisau atau
pedang tersebut malah melukai diri kita sendiri dan orang lain.
No comments:
Post a Comment