Wednesday, November 26, 2014

KEHANGATAN PALANG MERAH




            Minggu pertama saat aku masuk SMP. Aku bingung harus memilih apa. Saat Wakil Kesiswaan meminta kami memilih EksKul yang akan kami ikuti, selain Pramuka yang diwajibkan. PMR, satu EksKul yang asing bagi kami saat itu. Akupun penasaran dan ingin tahu mengenai EksKul ini. Jadi kuputuskan untuk memilih PMR.
            Latihan perdana, kulihat banyak sekali anggota baru dari angkatanku. Semuanya perempuan kecuali aku dan  satu temanku. Akupun berpikir jika PMR adalah EksKul perempuan. Malu rasanya jika tahu begini. Namun mengetahui ada beberapa senior laki-laki rasa itu berkurang dan lenyap seiring kami berlatih tiap seminggu sekali.
            Akhirnya diklat dan pelantikan kami sebagai anggota baru. Semuanya bersemangat, terlihat dari senyum semringah mereka. Namun saat kegiatan itu usai semuanya berubah. Banyak teman yang mundur dan jarang berangkat latihan. Namun setidaknya ada beberapa anggota yang masih aktif.
            Inilah pesta yang ditunggu setiap anggota PMR. Jumbara, Jumpa Bakti Gembira. Kamipun menggiatkan latihan agar bisa lolos seleksi. Meskipun bersaing, kami merasakan persahabatan kami semakin erat. Kami tertawa dan bercanda. Tanpa sadar aku tidak kesepian lagi. Lima belas anggota  terpilih termasuk aku didalamnya. Meskipun ini pertama kalinya kami mengikuti Jumbara, kami akan berusaha demi teman-teman kami yang tidak dapat mengikuti pesta ini. Banyak hal yang kami alami. Dari mendirikan tenda, memasak hingga gosong, kepanasan  kehujanan di tenda, dan masih banyak lagi. Saat itulah kami merasakan kebersamaan. Namun disisi lain kamipun bersedih. Karena tidak satupun piala dapat kami bawa pulang.
            Pulang, hal yang kami tunggu-tunggu dan ingin segera bercerita tentang pengalaman kami kepada teman-teman dipangkalan. Sayang sejak latihan dimulai lagi tidak satupun dari mereka yang berangkat. Kesempatan kami bercerita lenyaplah sudah. Kini yang tersisah hanyalah kami, mantan peserta Jumbara.
            Kelas delapan, dan aku masih aktif. Aku syok ketika pembinaku menunjukku mengikuti seleksi Jumbara Daerah bersama satu temanku. Dia orang yang spesial bagiku. Dan sejak saat itu aku dekat dengannya. Saat itulah kurasakan cinta didalam PMR. Tak kusangka aku lolos seleksi. Namun.......................,Sayangnya dia tidak lolos. Jarak yang jauh dan waktu yang tidak bisa kompromi membuatku tertekan setiap kali berangkat latihan sendiri. Namun berbeda ketika “Semangat ya.............!” dia memberiku semangat. Semuanya terasa ringan dan mudah dilalui. Karenanya “Terimakasih telah membuatku bertahan sampai sejauh ini.”
            Kelas Sembilan, fokus untuk ujian dan dilarang mengikuti EksKul manapun. Semuanyapun terasa berbeda. Tiada canda, tawa, dan latihan bersama. Tanpa disadari persahabatan kami memudar oleh keperluan kami masing-masing. Bahkan kamipun merasa asing satu dengan yang lain. Menyakitkan memang, jika harus kehilangan sahabat disaat akan berpisah. Tapi inilah yang kualami. Dan membuatku enggan untuk memulainya kembali.
            SMA, entah kenapa aku memilih PMR. Bahkan ikut Jumbara lagi. Bersama teman-teman baru tentunya. Awalnya rasa enggan masih menyelimuti hati. Namun selimut itu perlahan pudar dan aku mulai merasakan kehangatan itu lagi. Disaat kami bercanda, tertawa, dan berlatih bersama.
            Pulang Jumbara kami membawa dua piala. Sungguh menyenangkan saat kerjasama dan perjuangan kami membuahkan hasil.
Dan.....................
kini kusadar. ..................
Ada kebersamaan, persahabatan, dan cinta yang tulus disana.
Kini ku tatap masa depan sebagai Relawan Masa Depan. Yang bekerja setulus hati. Agar dunia bisa merasakan kehangatan itu, Hangatnya Palang Merah.

PERMAINAN DALAM DINAMIKA KELOMPOK (MATERI MOS/MOPD)




Menyusun Batang Koreng Api
Baha: batang korek api minimal 30 batang, botol bekas
Waktu: 15 menit
Instruksi:
Buatlah kelompok kecil (7-10 orang), kemudian tiap kelompok berbaris ke belakang (buat 1 banjar). Dihadapan barisan masing-masing kelompok sediakan batang korek api dan botolnya. Secara berurutan mulai dari orang paling depan mengambil satu batang korek api simpan di atas mulut botol, kemudian orang kedua mengil satu batang koreng api simpan juga diatas tutup botol, begitu terus sampai batang korek api habis/atau waktu habis.
Kalau berhasil maka akan tersusun batang korek api denga rapi di atas mulut botol.
Tujuan:
  1. kekompakan kelompok
  2. menyelesaikan ide/kreativitas dalam menyusun batang korek api
  3. harmonisasi dalam melakukan penyusunan batang korek api
  4. melatih kecepatan dan ketepatan berpikir.

Membuat Sebuah Bangunan dari Sedotan
Bahan : sedotan sebanyak 50 buah
Waktu : 30 menit
Instruksi:
Buatlah bangunan apa saja, bisa rumah, gedung, rumah ibadah, dan lain lain dengan menggunakan sedotan ini. Bangunan yang kalian buat harus kokoh dan tidak gampang roboh ketika ditiup angin. Bagunan tersebut kokoh atau tidak akan dibuktikan dengan apakah bangunan tersebut roboh atau tidak ketika ditiup oleh fasilitator.
Tujuan dari Games ini:
  1. kerelaan untuk menerima dan mendengarkan pendapat dari teman sekelompok
  2. melatih kepekaan imaginer (kecerdasan spatial) dapat berimajinasi bangunan apa yang bisa dibuat dari sedotan
  3. melatih kecepatan berfikir
  4. melatih mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
  5. mau menerima kegagalan untuk dijadikan pelajaran untuk yang akan datang
Review:
1. apakah maksud dari permainan ini?
2. sudahkah setiap anggota kelompok menyumbangkan pemikirannya?
3. bagaimana cara berfikir dengan cepat, dan tepat?
4. bagaimana menahan emosi ketika sedang membuat bangunan?
5. ketika gagal apakah yang anda lakukan??


Lingkaran Berbelit
Tujuan
Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan proses belajar dan bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah:
  1. Peserta berdiri dalam lingkaran, lalu menjulurkan kedua tangannya ke depan. Kemudian memegang tangan 2 peserta lainnya (missal : tangan kiri memegang tangan si A, tangan kanan memegang tangan si B) sampai membentuk suatu belitan besar.
  2. Semua kerjasama untuk coba membentuk kembali lingkaran sempurna tanpa melepaskan tangan yang dipegang dan tanpa berbicara.

Menggambar bersama
Latar Belakang
Sebuah kelompok baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Tujuan
Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok.
Langkah-langkah:
  1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (5 orang) dan setiap anggota kelompok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor 1 sampai 5.
  2. Tiap kelompok mendapat selembar kertas plano dan sebuah spidol untuk menggambar.
  3. Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta menggambar pada kertas plano yang ada, dengan syarat : tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, setiap orang menggambar apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri, kemudian dilanjutkan oleh yang lain pada kertas yang sama menurut apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri pula, dan seterusnya sampai seluruh anggota kelompok memperoleh bagian waktunya masing-masing untuk menggambar.
Bahan Diskusi :
a. Berapa kelompok yang mampu menghasilkan gambar yang utuh dan jelas?
b. Apa kesan dan perasaan setiap orang terhadap hasil gambar kelompoknya?
c. Bagaimana seharusnya proses yang ditempuh agar hasil kerja bersama itu memuaskan semua orang dalam kelompok yang bersangkutan ?


Menggambar Wajah Pasangan
Tujuan:
  1. Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya.
  2. Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.
Langkah-langkah:
  1. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.
  2. Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangannya yang menelusuri garis wajah pasangannya.
  3. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan bergantian mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga dan sebagainya. Waktunya cukup 5 menit saja untuk setiap peserta.
  4. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukkan gambar pasangannya sambil menyebutkan :”Nama saya…(nama pasangannya), tempat tinggal….dan seterusnya.


Mutiara Dalam Guci
Tujuan
Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat.
Langkah-langkah:
  1. Gambarlah sebuah guci dengan berisi berbagai benda di dalamnya, di papan tulis (atau di tempat yang bisa dilihat oleh sluruh peserta).
  2. Katakan kepada peserta bahwa itu adalah gambar sebuah guci yang berisi penuh dengan bermacam kerilik, pecahan beling, dan batu-batu yang tidak berguna. Di bagian dasar ada mutiara yang sangat mahal harganya.
  3. Tanyakan kepada peserta, bagaimana caranya mengeluarkan mutiara itu dalam waktu yang singkat dan gampang.
  4. Diskusikan apa hikmah yang bisa dipetik dari permainan ini.


Pecah Balon
Latar Belakang
Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau berdebat tanpa penyelesaian yang memuaskan pada kegiatan sebelumya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti kegiatan berikutnya.
Tujuan
Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.
Langkah-langkah:
  1. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas tali raffia (kira-kira sepanjang 2 jengkal).
  2. Mintalah mereka meniup balon masing-masing.
  3. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya.
  4. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar.
  5. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut.
  6. Beri aba-aba untuk mulai.
  7. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi. Kenapa begitu ? Apa kesimpulan yang dapat ditarik?
  8. Sekarang topic yang direncanakan sudah bisa dimulai.
Bahan-bahan:
Balon dan tali raffia sebanyak jumlah peserta.


Rantai Nama
Tujuan
Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.
Langkah-langkah:
  1. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran
  2. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
    Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
  3. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan rantai nama tersebut.
Variasi
Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran. Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.

KUMPULAN PERMAINAN DAN SIMULASI DINAMIKA KELOMPOK




  1. Rantai Nama
Tujuan
          Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.
Langkah-langkah :
    1. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran
    2. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
    1. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan rantai nama tersebut.
Variasi
          Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran.
          Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.


  1. Pecah Balon
Latar Belakang
          Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau berdebat tanpa penyelesaian yang memuaskan pada kegiatan sebelumya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti kegiatan berikutnya.
Tujuan
          Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.
Langkah-langkah :
    1. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas tali raffia (kira-kira sepanjang 2 jengkal).
    2. Mintalah mereka meniup balon masing-masing.
    3. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya.
    4. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar.
    5. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut.
    6. Beri aba-aba untuk mulai.
    7. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi. Kenapa begitu ? Apa kesimpulan yang dapat ditarik?
    8. Sekarang topic yang direncanakan sudah bisa dimulai.
Bahan-bahan :
          Balon dan tali raffia sebanyak jumlah peserta.


  1. Mengganbar Rumah
Pengantar
          Latihan ini bisa digunakan untuk mendiskusikan kerjasama dan pengawasan di dalam kelompok. Kadang kita mengira bekerjasama dengan orang lain, padahal dalam kenyataan kita hanya mengawasi seluruh proses, tanpa kita sadari.
Langkah – langkah
    1. Mintalah peserta untuk berpasangan
    2. Peganglah bolpoin / pensil bersama – sama sedemikian rupa sehingga keduanya bisa menulis dan menggambar.
    3. Di atas kertas yang dibagikan, keduanya menggambar secara bersama – sama dan menuliskan judulnya
    4. Selama menggambar dan menulis dilarang berbicara
Bahan diskusi
a.    Bagaiman perasaan dan reaksi anda selama menggambar tadi ?
b.    Factor apa yang membantu dan menghambat anda selama menggambar tadi ?
Kemudian, mintalah peserta membentuk kelompok 4 (dua pasangan bergabung) untuk mendiskusikan apakah ada hubungan antara pengalaman tadi dengan kenyataan sehari – hari dan masalah kerjasama. Waktunya cukup 15 menit saja, lalu setiap kelompok kecil mempresentasikannya di hadapan kelompok besar.


  1. Bermain Tali
Latar belakang
Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari masalah itu.
Bahan
Tali raffia
Langkah – langkah
    1. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta
    2. Minta mereka berpasangan – pasangan, lalu masing – masing ujung tali yang satu diikatkan ke tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian ikatlah ke tangan masing – masing, ingat, sebaiknya iaktan tidak terlalu kencang
    3. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepaskan ikatan tali
    4. Jika ada pasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut, mintalah mereka menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri kepada teman – teman yang lain
Tanyakan kepada mereka apa hikmah dari permainan tersebut


  1. Bercermin
Latihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.

          Prosedur :
a.    Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
b.    Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.
c.    Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun mengikuti bergantian.
Bahan diskusi :
1.     Apa bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2.    Bagaimana perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3.    Adakah persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan sehari-hari?


  1. Menggambar Wajah
Tujuan :
a.    Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya.
b.    Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.

Langkah-langkah :
a.    Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.
b.    Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangannya yang menelusuri garis wajah pasangannya.
c.    Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan bergantian mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga dan sebagainya. Waktunya cukup 5 menit saja untuk setiap peserta.
d.    Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukkan gambar pasangannya sambil menyebutkan :”Nama saya…(nama pasangannya), tempat tinggal….dan seterusnya.


  1. Baut Barisan
Tujuan
          Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.

Langkah-langkah :
a.    Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b.    Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
§   Kedua keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
§   Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
§   Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
§   Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).

c.    Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.


  1. Menggambar bersama
Latar Belakang
          Sebuah kelompok baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya.


Tujuan
          Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok.

Langkah-langkah :
1.     Peserta dibagi dalam kelompok kecil (5 orang) dan setiap anggota kelompok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor 1 sampai 5.
2.    Tiap kelompok mendapat selembar kertas plano dan sebuah spidol untuk menggambar.
3.    Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta menggambar pada kertas plano yang ada, dengan syarat : tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, setiap orang menggambar apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri, kemudian dilanjutkan oleh yang lain pada kertas yang sama menurut apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri pula, dan seterusnya sampai seluruh anggota kelompok memperoleh bagian waktunya masing-masing untuk menggambar.

Bahan Diskusi :
a.    Berapa kelompok yang mampu menghasilkan gambar yang utuh dan jelas?
b.    Apa kesan dan perasaan setiap orang terhadap hasil gambar kelompoknya?
c.    Bagaimana seharusnya proses yang ditempuh agar hasil kerja bersama itu memuaskan semua orang dalam kelompok yang bersangkutan ?



  1. Mutiara Dalam Guci
Tujuan
          Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat.
Langkah-langkah :
a.    Gambarlah sebuah guci dengan berisi berbagai benda di dalamnya, di papan tulis (atau di tempat yang bisa dilihat oleh sluruh peserta).
b.    Katakan kepada peserta bahwa itu adalah gambar sebuah guci yang berisi penuh dengan bermacam kerilik, pecahan beling, dan batu-batu yang tidak berguna. Di bagian dasar ada mutiara yang sangat mahal harganya.
c.    Tanyakan kepada peserta, bagaimana caranya mengeluarkan mutiara itu dalam waktu yang singkat dan gampang.
d.    Diskusikan apa hikmah yang bisa dipetik dari permainan ini.



  1. Lingkaran Berbelit
Tujuan
          Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan proses belajar dan bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a.    Peserta berdiri dalam lingkaran, lalu menjulurkan kedua tangannya ke depan. Kemudian memegang tangan 2 peserta lainnya (missal : tangan kiri memegang tangan si A, tangan kanan memegang tangan si B) sampai membentuk suatu belitan besar.
b.    Semua kerjasama untuk coba membentuk kembali lingkaran sempurna tanpa melepaskan tangan yang dipegang dan tanpa berbicara.